Minggu, 25 Maret 2018

Untaian-Untaian Matematika dengan Ide-Ide yang Besar


Kurikulum matematika diorganisir sedemikian rupa sehingga merupakan pengetahuan yang dibagi menjadi perhitungan-perhitungan dan iumus-rumus. Pengorganisasian ini membuat siswa untuk tidak muning melihat matematika sebagai pengetahuan yang ilmiah dan berkesinambungan yang terpencar kedalam berbagai lapangan dan hubungan dan aplikasi-aplikasi. Jika siswa tidak melihat matematika sebagai konsep-konsep dan hubungan-hubungan, maka matematika muncul sebagai kumpulan potongan-potongan pengetahuan factual yang terpisah-pisah.
Apa matematika itu? Jawabannya tidak sederhana. Akan ada orang menjawab bahwa matematika adalah :pelajaran tentang bilangan, atau "Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan. Pernyataan matematika sebagai pengetahuan tentang pola-pola adalah suatu kcsalahan konsep tcrbesar berdasarkan deskripsi tentang matematika 2.500 tahun yang lalu. Penyajian matematika berkembang, dengan adanya kegiatan-kegiatan dunia luas, merupakan alat yang penting untuk banyak domain seperti banking, engineering, manufacturing, medicine, social science, and physics. Ledakan dari kegiatan matematika telah mengambil bagian pada abad 21 ini secara dramatis. Bersamaan dengan ini, kurikulum matematika dari tahun ketahun diubah yang hendaknya merupakan untaian yang semakin bagus. Semakin beralasan perbandingan-perbandingan subjek matematika dalarn kurikulum, kekomplekan dan relevansinya.
Selajutnya, matematika hendaknya relevant, mempunyai makna bahwa matematika sebaiknya dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan pola-pola baik pola dalam alam maupun pola dalam pikiran manusia. Pola-pola yang dapat dinyatakan dan diorganisir atau dibayangkan, difikirkan, statis dan dinamis, kualitatif dan kuantitatif, murni penggunaan atau hanya sekedar rekreasional yang menarik. Hal itu semua dapat muncul dari sekeliling dunia kita, dari yang ruang yang lebih dalam pekerjaan otak manusia (Devlin, 1994). Untuk alasan ini kita memilih dan mengorganisasikan konten matematika yang relevan yang terdapat disekeliling kita yang disebut dengan "ide yang besar" atau "tema-tema."
Banyak Ide besar dapat diidentifikasi dan dijelaskan. Dalam kenyataannya, domain matematika sangat kaya dan beragam bahwa tidak mungkin untuk mengidentifikasi sebuah daftar yang melelahkan dari ide-ide besar. Hal ini penting untuk tujuan penilaian kelas, atau untuk ide-ide besar apapun, untuk berbagai penyajian yang memadai dan untuk mengetahui hal-ha1 yang penting dalam matematika dan hubungan-hubungannya. Berikut adalah daftar ide-ide besar dari matematika yang memenuhi persyaratan ini:
1. Perubahan dan pertumbuhan .
2. Ruang dan bentuk
3. Penalaran kuantitatif.
4. Ketidakpastian

Perubahan dan Pertumbuhan
Setiap fenomena alam merupakan pernyataan dari perubahan. Sebagai contoh, makhluk hidup bertumbuh, siklus musim, pasang surut dan alirannya, siklus pengangguran, indeks-indeks pertukaran mata uang. Semuanya itu bertumbuh dengan matematika dapat berfungsi untuk melihat kemajuan tersebut. Pola-pola perubahan menurut Stewart (1990) adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan kembali perubahan-perubahan dalam suatu bentuk yang komprehensif.
2. Memahami perubahan secara fundamental.
3. Mengakui tipe-tipe tertentu dari perubahan bila terjadi.
4. Menggunakan teknik-teknik untuk dunia luar.
5. Mengontrol setiap perubahan universal untuk keuntungan yang terbaik.
Kompetensi-kompetensi ini sehubungan dengan kemampuan melihat matematika dan kompetensi yang dikemukakan pada kerangka kerja bagian terdahulu. Sebagai contoh, dalam geometri seseorang dapat mengeksplorasi pola-pola di alam, pada arsitektur, pada kesebangunan dan konkruensi dapat berperan disini, seperti pertumbuhan luas dengan keliling. Pertumbuhan pengukuran-pengukuran secara empiris, dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika membuat kesimpulan dari bagaimana data bertumbuh. Aspek-aspek dari analisis data konten statistika.



Ruang dan Bentuk
Pola tidak hanya ditemui pada proses pertumbuhan dan perubahan, tapi juga terjadi di sekitar kita seperti dalam kata-kata yang diucapkan, musik, video, lalu lintas, konstruksi, dan seni. Bentuknya adalah pola seperti rumah, gereja, jembatan, bintang laut, kepingan salju, rencana kota, cloverleaves, kristal dan bayangan. Pola geometrik dapat menjadi model yang relatif sederhana dari berbagai jenis fenomena dan belajar di semua tingkat (Grünbaum, 1985). Bentuk adalah tema yang penting, tumbuh dan menarik dalam matematika yang memiliki hubungan mendalam dengan geometri tradisional (walaupun relatif sedikit dalam geometri sekolah) tetapi jauh melampaui kedalamam konten, makna dan metode (Senechal, 1990).
Perlu adanya pemahaman dalam posisi benda relatif. Serta perlu menyadari bagaimana melihat sesuatu dan mengapa melihat benda seperti ini. Orang harus belajar menavigasi melalui ruang serta melalui konstruksi dan bentuk. Artinya, siswa harus dapat memahami hubungan antara bentuk dan gambar atau representasi visual (misalnya, hubungan antara kota dan foto atau peta kota yang sama). Mereka juga harus memahami bagaimana objek tiga dimensi dapat diwakili dalam dua dimensi, bagaimana bayangan terbentuk dan harus ditafsirkan serta apa "perspektif" dan bagaimana fungsinya.

Penalaran Kuantitatif
Penalaran kuantitatif lebih merupakan situasi matematika yang bagus. Penalaran meliputi kepekaan bilangan yang meliputi operasi, merasakan besarnya bilangan, pindar dalam berhitung, secara mental, estimasi-estimasi. Howden (1989) menambahkan bahwa peka terhadap matematika menjadi dekat dengan mampu melihat matematika dalam definisi yang luas (Howden, 1989). Peranan penalaran kuantitatif, ketertarikan dari dalam terhadap bilangan, dan tidak kaget dengan bentuk-bentuk konsep bilangan dan keterampilan merupakan fundamental penalaran dalam mengaplikasikan matematika, dan sebagai inti matematika. Dalam kelas-kelas awal anak-anak mulai dengan matematika yang didesain untuk mengembangkan prosedur berhitung dari aritmatika sehubungan dengan pemahaman konsep-konsep yang dikehendaki untuk memecahkan masalah yang bersifat kuantitatif, dan membuat keputusan-keputusan.

Ketidakpastian
Ketidakpastian dimaksudkan merupakan dua hal yakni: data dan kesempatan. Rekomendasi yang dikemukakan adalah sehubungan dengan statistika dan kemungkinan. Rekomendasi ini dikemukakan karena penekanan ketidakpastian adalah menganalisis data keterampilan mengumpulkan data. Ide besar dari ketidakpastian sehubungan dengan berbagai ketidak pastian dari tujuan pembelajaran tentang data dan kesempatan. Variasi merupakan konsep yang sulit dan berhubungan dengan siswa yang mulai harapan dunia perkalian mereka ditentukan. Mereka belajar dengan cepat dengan mengharapkan sebuah jawaban benar dan yang lain salah. Paling kurang bila menjawab secara bilangan. Variasi tidak diharapkan dan tidak pula menyenangkan.
Berpikir secara statistik meliputi penalaran yang penalaran dari ketidakpastian data sebaiknya merupakan bagian dari pikiran dari setiap warganegara yang cerdas. Elemen utama adalah:
1. Kehadiran dimana-mana dari variasi dalam proses.
2. Membutuhkan data untuk proses.
3. Desain dari data dengan variasi dalam pikiran.
4. Besaran dari variasi.
5. Penjelasan variasi.
Menganalisis data dapat membantu siswa belajar matematika. Hal ini perlu, karena dengan analisis data dapat mencari pola-pola tanpa mempertimbangkan apakah data representative atau tidak. Gejala yang mempunyai ketidak pastian hasil individu tetapi sebuah pola dari hasil dalam banyak pengulangan yang disebut random. Ahli ilmu jiwa telah menunjukkan bahwa intuisi kesempatan kita berlawanan dengan aturan dari kemungkinan. Penjelasan prioritas dari analisis data merupakan kemungkinan secara formal. Kesimpulan merupakan suatu yang penting dalam belajar ketidakpastian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar